“ Tahukah Anda Ada Beberapa Juragan Grosir Jilbab & Kerudung yang biasa menjual Jilbab Kerudung di Pasar Johar Semarang Jawa Tengah Juga membeli dengan Skala Besar dari Beberapa Konveksi Jilbab Kerudung di Cikancung-Cicalengka Bandung”
SentralGrosirJilbab.com. Kami adalah Toko Grosir Online Jilbab dan Busana Muslimah yang menyediakan Jilbab atau Busana Muslimah model terbaru dan ter-update dengan harga Grosir. Lokasi kami berada di pusat produsen atau konveksi Jilbab di daerah Cicalengka – Cikancung Bandung, PASTI harga kami lebih bersaing.
Kami melayani pengiriman ke seluruh Indonesia bahkan luar negeri www.sentralgrosirjilbab.com
Harga jilbab yang ditawarkan SG Jilbab (www.sentralgrosirjilbab.com) Insya Allah adalah harga jilbab bersaing di Semarang. SG JILBAB jual aneka model jilbab dengan harga grosir. Harga yang Kami patok bisa dibandingkan dengan harga yang dipatok supplier jilbab di Semarang / Pasar Johar. Jelas Harga sangat dipengaruhi oleh model dan kain yang dipakai untuk bahan kerudungnya.
Saat ini SG Jilbab belum membuka toko jilbab di Semarang. SG Jilbab juga belum mempunyai agen / distributor jilbab. Tapi Anda yang tinggal di Semarang dan sekitarnya bisa kulakan jilbab produk SG Jilbab via online. Saat ini SG Jilbab sudah menjadi pusat kulakan jilbab secara online untuk seluruh Indonesia bahkan luar negeri (beberapa konsumen kami berasal dari Malaysia, Singapura, Taiwan, Uni Emirat Arab, Selandia Baru). SG Jilbab Grosirnya Kerudung Bandung.
Kami akan mengusahakan ekspedisi yang murah untuk pengiriman jilbab ke Semarang, atau Anda bisa datang ke tempat kami di Bandung. Pengiriman Kami bisa Via JNE, Pos Indonesia, Indah Cargo, MPS, Pahala, TOLL Express, Selaras Cargo dan beberapa jasa pengiriman lainnya.
Grosir Jilbab & Kerudung Pasar Johar Semarang
Kawasan Perdagangan Johar merupakan area pusat jual-beli di Kota Semarang yang terkenal dengan kelengkapan komoditinya dan menjadi salah satu pusat destinasi belanja masyarakat Semarang.
Kawasan ini terletak pada pusat Kota Semarang, kecamatan Semarang Tengah, kelurahan Kauman. Terletak pada Bagian Wilayah Kota I Kota Semarang, Kawasan Perdagangan Johar memiliki dominansi aktivitas komersial/perdagangan dengan beberapa guna lahan permukiman.
Berada pada pusat kota, di antara Tugu Muda, Simpang Lima, serta dekat dengan Kota Lama Semarang, menjadikan kawasan ini potensial untuk dikembangkan lebih lanjut. Dalam Studi Perencanaan Teknis Pengembangan Kota Lama Semarang (1999), kawasan ini termasuk dalam salah satu zona pengembangan Kota Lama Semarang. Kota Lama Semarang sendiri sudah lebih dahulu dijadikan kawasan pariwisata, budaya, dan komersial oleh pemerintah Kota Semarang.
Masjid Besar Kauman (1890) dan bangunan Pasar Johar (1936) adalah dua buah bangunan cagar budaya yang terdapat pada kawasan ini. Menurut beberapa sumber, Pasar Johar merupakan pasar terbesar dan termodern di Asia Tenggara sekitar tahun 1930-an. Hingga era 1980-an, pasar ini berkembang menjadi sentra perdagangan di Jawa Tengah.
Sebagai pasar sentral Jawa Tengah dan sempat menjadi pasar terindah dan termegah di Asia Tenggara, menjadikan kawasan ini memiliki peran penting dalam perkembangan kota Semarang secara keseluruhan.
Manakah Pasar tradisional terbesar di Semarang? Semua orang sepakat menjawab Pasar Johar. Pasar yang berlokasi di pinggir Kali Semarang ini sejak dulu merupakan pusat kegiatan ekonomi warga Semarang. Arsitektur pasar Johar menjulang tinggi berbentuk mirip cendawan. Adalah Herman Thomas Karsten, arsitek Belanda yang dipercaya merancang arsitektur pasar induk tradisional yang dibangun pada 1937 ini. Ciri khusus arsitektur pasar terletak pada atapnya yang berbentuk kolom-kolom mirip cendawan. Atap yang satu dan lainnya saling menaungi dan tidak menyatu. Konstruksi ini memungkinkan udara masuk dari segala penjuru.
Sejarah Pasar Johar Semarang dimulai lebih dari seabad yang lalu. Pada tahun 1860 terdapat pasar yang menempati bagian timur alun-alun ini dipagari oleh deretan pohon johar ditepi jalan. Dari sinilah nama Pasar johar itu lahir. Lokasi pasar ini disebelah barat pasar Semarang yang disebut seagai Pasar Pedamaran, dan berdekatan pula dengan penjara sehingga menjadi tempat menanti orang yang menengok kerabat dan kenalan yang dipenjara. Pasar Johar menjadi semakin ramai dan memerlukan perluasan ruang. Setelah melalui proses pengkajian, akhirnya diadakan perluasan Pasar Johar dengan menebang pohon johar dan membangun los baru. Sampai dengan saat pasar ini masih dimiliki oleh pertikelir (swasta). Pada tahun 1931 itu gedung penjara tua yang terletak didekat pasar johar dibongkar sehubungan dengan rencana pemerintah kota untuk mendirikan Pasar Central modern. Pasar Central lantas memang didirikan dengan tujuan mempersatukan fungsi lima pasar yang telah ada, yaitu pasar johar, pasar pedamaran, pasar beteng, pasar jurnatan dan pasar pekojan. Adapun tapak pasar yang akan direncanakan melihat tapak pasar pedamaran, pasar johar, ditambah tapak rumah penjara, beberapa toko, sebagian halaman Kanjengan dan sebagian alun-alun.
Bangunan Pasar ini terdiri dari empat blok bangunan yang disatukan oleh gang selebar 8.00 meter. Orientasi bangunan kearah timur. Pasar Johar merupakan bangunan dua lantai hanya pada bagian tepi, sedangkan bagian tengah berupa void. Sisi melintang bangunan terdiri dari enam buah trafe, dan sisi membujur memiliki empat buah trafe. Pondasi dari batu, struktur dari beton bertulang, dengan sistem cendawan pada kolom-kolom. Kolom memiliki modul 6.00 meter dengan penampang berupa persegi delapan. Kolom seperti ini dinamakan kontruksi jamur (mushroom). Atap berupa atap datar terbuat dari beton. Pada bagian tertentu dari atap, diadakan peninggian sebagai lubang udara. Bangunan ini memenuhi tapak yang tersedia, sehingga tidak terdapat halaman ataupun ruang terbuka. Hal ini sesuai dengan prinsip Thomas Karsten yaitu efisien ruang. Disebelah utara Pasar Johar terdapat Pasar Yaik Permai yang dibangun belakangan; sebelah timur terdapat SCJ (Shoping Center Johar) yang selesai tahun 1994; dan sebelah selatan terdapat Kali Semarang.
Pada tahun 1933 dibuatlah usulan rancangan pertama oleh Ir. Thomas Karsten, yang bentuk dasarnya menyerupai Pasar Jatingaleh dengan ukuran lebih besar. Pada tahap ini terdapat susunan atap datar beton dengan bagian tertinggi berada di pusat. Bagian kulit dibuat bertingkat, mengingat harga tanah yang sudah tinggi dikawasan tersebut. Namun demikian rancangan tersebut diubah pada tiga tahun berikutnya dengan tujuan untuk mengadakan efisiensi. Karena belum memenuhi keinginan, maka rencangan inipun diubah kembali dengan gagasan konstruksi cendawa kembali dimunculkan. Rencana yang terakhir inilah yang jadi dibangun. Konon kabarnya pasar johar pernah tersohor sebagai pasar yang terbesar dan tercantik di asia tenggara. Pada tahun 1960-an pernah diadakan perubahan berupa penempelan dinding tambahanpada sekeliling pasar. Hal ini menyebabkan tampilan arsitektur tidak serasi serta sistem penghawaan yang kurang lancar. Tambahan ini sekarang sudah dibongkar kembali.
Diambil dari beberapa sumber, Terimakasih semoga bermanfaat.
There are no comments yet, add one below.